Keluarga dalam
islam merupakan rumah tangga yang dibangun dari suatu pernikahan antara seorang
pria dan wanita yang dilaksanakan sesuai syariat agama islam yang memenuhi
syarat pernikahan dan rukun nikah yang ada. Pernikahan juga awal membangun
rumah tangga islam dan keluarga sakinah, mawaddah dan warahmah. Adapun hal ini
disebutkan dalam firman Allah SWT berikut ini
وَمِنْ آيَاتِهِ
أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ
بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan di antara
tanda-tanda kekuasaanNya, ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari
jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikanNya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian
itu, benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (Qs.Ar-Ruum :
21)
Sesuai dari
penjelasan diatas maka seharusnya sebuah keluarga itu harus hidup secara
harmonis sesuai yang di contohkan oleh baginda Rasulullah SAW.
Didalam Hadist dikisahkan tentang keharmonisan Rasulullah SAW
dengan istrinya Aisyah RA, Suatu ketika Rasulullah SAW mengajak istrinya Aisyah
RA berlomba pacuan kuda. Aisyah mengatakan: “Rasulullah beradu kecepatan
denganku, dan aku berhasil unggul dalam hal kecepatan.” Sebagai pemimpin perang
yang tangguh semestinya Rasulullah menang atas Aisyah. Kenyataannya tidak.
Aisyah yang menang.
Aisyah melanjutkan kisahnya: “Namun saat badanku berbobot
(bertambah gemuk, red) kami kembali beradu kecepatan, dan beliau
mengungguliku.” Rasulullah menyindir: “Ini sebanding dengan keunggulan
sebelumnya (point sekarang 1-1, red).” (HR Ahmad dan Abu Daud)
Kewajiban pertama seorang suami terhadap istrinya adalah
mempergaulinya dengan baik. Allah SWT berfirman:
“Dan
bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka
karena suatu hal, (ingatlah) bahwa dalam segala hal Allah menjadikan kebaikan
yang banyak.” (QS An-Nisa: 19).
Salah satu cara mempergauli istri dengan baik, seperti
dipraktikkan oleh Rasulullah dalam hadits di atas, adalah menciptakan suasana
romantis dalam rumah tangga. Salah satu kiatnya adalah dengan mengadakan permainan-permainan.
Imam Ahmad dalam Sunan-nya mengatakan, Rasul bersabda, ada tiga permainan yang
tidak sia-sia. Salah satunya adalah permainan yang dilakukan bersama istri
untuk menciptakan suasana yang romantis.
Rasulullah tidak ingin romantis sendiri. Beliau juga
‘memanas-manasi’ para sahabatnya untuk menciptakan suasana yang sama. “Yang terbaik diantara kalian adalah yang
terbaik dari kalian terhadap istri. Dan aku yang terbaik di antara kalian
terhadap istriku..” (HR at-Thabrani).
Jika pun Rasulullah diutus untuk menyempurnakan akhlaq, maka
akhlaq yang paling perlu ditata terlebih dahulu adalah akhlak dalam
berumahtangga. Rasulullah SAW bersabda: “Yang
paling sempurna imannya di antara kalian adalah yang paling baik akhlaqnya, dan
yang paling baik diantara kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya." (HR Abu
Daud)
Keharmonisan Rasulullah SAW dengan istrinya Aisyah RA
Reviewed by AKIEF TAKAFUL
on
Saturday, May 11, 2019
Rating:
No comments: